Oleh _Roma 121-3_ Sebagai orang yang telah diselamatkan oleh Yesus, maka kita patut merasa bahagia karena dengan demikian kita memahami betapa Allah itu sungguh mengasihi kita. Jika kita sudah menyadari akan Anugerah kasih yang besar dari Allah hingga kita memperoleh keselamatan yaitu kehidupan yang kekal dibalik kematian, maka kita patut untuk mensyukurinya. Rasa syukur itu pula yang kita ingin tunjukkan kepada Allah melalui ibadah kita. Selama ini yang kita pahami dengan ibadah adalah jika ada bernyanyi, ada doa, ada khotbah, ada berkat penutup. Jika kita diperhadapkan dengan tema Ibadah sejati, itu artinya ibadah itu bukan hanya saat memuji Tuhan setiap hari Minggu, Ibadah kategorial, Ibadah keluarga dan ibadah lainnya. Ibadah sejati adalah yang mau mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah itu adalah ibadahmu yang sejati. Bukankah Yesus telah menebus dan membayar kita lunas dari ancaman hukuman kematian? Ya benar! Jika demikian, bukankah tubuh kita ini seluruhnya adalah hak milik Yesus yang telah menebus kita dari ancaman kematian? Ya benar. Untuk itu seluruh hidup kita atau seluruh tubuh kita harus kita persembahan kepada Tuhan. Tubuh itu terdiri dari telinga, mata, mulut, kaki, tangan, mata, dan lainnya. Jangan ada kepura-kepuran di antara kita, untuk melakukan ibadah sejati. Seluruh organ tubuh sebaiknya turut mensyukuri perbuatan Allah yang hebat itu. Ibadah yang sesungguhnya adalah aktifitas seluruh hidupmu setiap hari, semua engkau lakukan dalam rangka memuliakan nama Allah. Memuliakan Allah tidak hanya saat mengikuti ibadah di Gereja, melainkan pada saat kita makan, minum, dan melakukan banyak hal, baiklah semua itu kita lakukan dalam rangka memuliakan Allah. Persembahan tubuh dan ibadah yang disebut dalam ayat 1 memiliki segi negatif dan segi positif. Segi negatifnya ialah orang Kristen tidak boleh lagi membiarkan pola hidup mereka ditentukan oleh dunia. Mempersembahkan tubuh ini sama artinya kita harus menyerahkan seluruh hidup kita secara total atau menyeluruh kepada Allah. Jangan sebahagian menyembah Allah, kemudian sebahagian lagi bermain sesuka hati dan menyembah allah lain. Ibadah sejati jika kita secara terus menerus memakai hidup kita sebagai persembahan yang hidup kepada Allah, amen. SYALOM DAN SELAMAT BERIBADAH
Dalambentuk serangan psikologis kekerasan atas nama agama terjadi lewat agitasi propaganda dengan memberikan stigma sesat yang akhirnya menjadi pembenaran dalam melakukan penyerangan. Seperti yang terjadi pada aksi kekerasan terhadap Ahmadiyah, Gereja GKI Yasmin di Kota Bogor dan, HKBP Filadelfia, Bekasi. Pada beberapa kasus kekerasan atasKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. AbstrakIbadah yang sejati kepada Tuhan adalah hal yang mendasar bagi setiap pengikut Kristus. Oleh karena itu, Paulus membahas tentang ibadah sejati dalam suratnya kepada jemaat di Roma 121-2. Paulus mencoba menjelaskan inti dan makna dari kebenaran ibadah. Fokus penelitian yaitu mencari inti dan makna dari ibadah yang sejati. Sedangkan metode penelitian yaitu analisis teks dan perbandingan dengan komentar dari para sarjana melalui metode studi kepustakaan. Penulis menemukan tiga hal dari penelitian tentang ibadah yang sejati. Pertama, orang Kristiani perlu menyadari kebaikan atau kemurahan hati Tuhan dalam hidup. Kedua, orang Kristiani perlu mengarahkan budinya kepada kehendak Tuhan. Ketiga, ibadah sejati bagi orang Kristiani yaitu persembahan seluruh hidup kepada rencana Kunci Ibadah, Sejati, Inti, MaknaPengantarPemahaman tentang inti dan makna ibadah beraneka ragam. Beberapa orang mengartikan ibadah sebagai perkumpulan orang yang melakukan tata cara peribadatan masing-masing. Sedangkan, beberapa orang mengartikan ibadah hanya kumpulan orang yang menjalankan aktivitas liturgis pada waktu-waktu tertentu. Kemudian, ada beberapa orang memahami bahwa ibadah merupakan urusan pribadi dengan Sang Pencipta. Pemahaman yang berbeda tentang inti dan makna ibadah dapat menimbulkan perpecahan di tengah jemaat. Oleh karena itu, penulis mengkaji tentang inti dan makna dari ibadah menurut Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 121-2. Fokus pembahasan yaitu inti dan makna tentang ibadah yang sejati khususnya sebagai pengikut Teks Roma 121Bagian I menunjukkan desakan dari Paulus kepada jemat di Roma, desakannya tentang etika Kristiani. Paulus mendesak jemaat di Roma, dapat dibuktikan dari bahasa Yunani yaitu parakalo. Kata kerja parakalo berarti gabungan antara permohonan yang sangat mendesak dan jabatan".[1] Desakan Paulus tentang etika Kritiani diawali dengan kata "karena itu. 1 2 3 4 5 6 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
IBADAH YANG SEJATI ROMA 121 OlehTriputramahasiswa STTIA Kata ibadah bukan merupakan hal yang asing bagi manusia khususnya umat kristen. tapi, kebanyakan orang dalam pengertiannya mendefinisikan ibadah itu adalah hanya ketika mereka datang ke gereja saja. Berikut ini definisi dari pada ibadah 1. Menurut Bahasa Indonesia. Ibadah adalah Perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yg didasari ketaatan untuk mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. 2. Menurut Bahasa Alkitab ⢠PL berasal dari kata âäbodahâ mengabdi. Artinya ibadah adalah ketaatan pada perintah-perintah Tuhan dan pengabdian kepada-nya seperti pengabdian/pelayanan yang utuh dari seorang hamba kepada tuannya. ⢠PB ď Latreia berarti pengabdianâ,ď hubungan dengan dewa-dewa bermakna âibadahâ penyembahan. ď Proskuneo yang berarti sujud atau membungkuk atau meniarap dihadapan tuannya. KESIMPULANNYA Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah adalah pelayanan atau pengabdian seutuhnya kepada Allah, yang dinyatakan baik dalam bentuk penyembahan maupun dalam tingkah laku bukan hanya ketika datang ke gereja saja. Rasul Paulus menasehatkan jemaat di Roma supaya ibadah itu adalah âibadah yang sejati Roma 121â, jemaat Roma adalah Roma 17-8 ⢠Jemaat Yang dikasihi Allah Ay. 7. ⢠Jemaat yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus Ay. 7. ⢠Jemaat yang memiliki iman yang telah tersebar di seluruh dunia Ay. 8. Dari ketiga poin di atas, dapat dipahami bahwa jemaat di Roma adalah jemaat yang sudah mengenal dan percaya serta sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat mereka. Bukankah kita sama seperti jemaat yang ada di RomaâŚ?? Timbul suatu pertanyaan mengapa Rasul Paulus menulis Roma 121..? ada apa di Roma..? ⢠Di Roma adanya penyembahan-penyem bahan berhala ď Penyembahan kepada kaisar ď Roma 123-25 â Menggantikan kemuliaan Allah dengan dusta â Penyembahan kepada makhluk ciptaan dengan melupakan pencip tanya ⢠Menyerahkan anggota tubuh kepada dosa/kelaliman 613 Kembali pada tema di atas bagaimana dan apa maksud dari rasul Paulus mengenai ibadah yang sejati berdasarkan Roma 121. Ibadah yang sejati adalah ⢠Hidup adalah ibadah dengan menyerahkan tubuh sebagai persembahan kepada Allah saja untuk menempuh kehidupan yang baru, yang menjauhi dosa dan menentang kuasa dosa itu. ⢠Kudus adalah ibadah dengan menyerahkan tubuh sebagai persembahan yang suci tanpa cacat cela kepada Allah. ⢠Berkenan adalah ibadah dengan mempersembahkan tubuh hanya kepada Tuhan yang sesuai dengan ukurannya/ standarnya Allah. ⢠Tidak serupa dengan dunia adalah ibadah dengan menyerahkan tubuh sebagai persembahan kepada Allah tidak seperti dunia memberikan persembahan. ⢠Tidak memikirkan hal-hal yang lebih tinggi/ tidak ego ay. 3 adalah ibadah dengan menyerahkan persembahan kepada Allah sesuai dengan standar Allah bukan dengan penuh keegoisan atau kesombongan. ⢠Adanya kesatuan hati ď saling melengkapi ay. 4-8. di dalam ibadah bukan saatnya untuk saling menonjolkan diri tapi ibadah yang sejati itu adalah ibadah yang saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain. ⢠Penyerahan hidup sepenuh kepada tuhan sebagai senjata kebenaran 613 adalah orang percaya yang sudah ditebus oleh Kristus tentu ia adalah milik Kristus, tugas dari milik Kristus adalah menyerahkan tubuhnya kepada Kristus sebagai senjata untuk kemuliaan Allah. APLIKASI ⢠Seberapa lama kita menjadi orang Kristen?? ⢠Kita adalah Umat TUHAN. sudahkah kita..?? ⢠Melakukan ibadah yang sejati..?? ⢠Berubah, tidak sama dengan dunia..?? ⢠Menghilangkan keegoisan..?? ⢠Bersatu hati..?? ⢠Penyerahkan hidup sepenuh kepada Tuhan..? BAGAIMANA DENGAN IBADAH KITA ..?? TUHAN YESUS MEMBERKATI, SemangatAS
Mungkindari sahabat Nabi yang lain, tetapi ia tidak menyebutkan siapa sahabat Nabi itu. Ia menyembunyikan sumber berita, sehingga seakan-akan ia menyaksikan sendiri peristiwa itu. Dalam ilmu hadis, perilaku seperti itu disebut tadlis (pelakunya disebut mudallis). Kedua, bandingkanlah riwayat ini dengan riwayat-riwayat yang lain dari Ibnu âAbbas.